pun tak perlu terburu,
atau terlalu
cukup seada-adanya, tuan
sesederhana irama pena dan kertas yang akhirnya saling mengadu.
seada-adanya, tuan
sesederhana ampas kopi tubruk yang dengan sabar mengendap satu demi satu.
kalau sudah begini lalu aku harus bagaimana?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar