kemarin , satu hari penuh aku berusaha untuk menggapaimu , namun tiba-tiba kaki ini terlalu pengecut untuk dapat melangkah . aku terlalu takut untuk menghadapi badai disenja itu . badai yang tepat berada dalam topeng senyum yang kini menjadi barang wajib untuk kau pakai setiap saat.
tidak , aku tidak ingin mendapat pelukmu, aku takut kembali terseret dalam badai yang kemarin datang berderet . seperti domino yang jatuh satu demi satu saat tangan itu datang menyapa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar