Minggu, 21 September 2014

rintik pertama september


Tetes pertama di bulan September jatuh kemarin
aroma tanah kering bercampur hujan
semburat tipis oranye di sudut tiap tepi
tetes demi tetes yang mendamaikan
membuat pikiran melayang kesana kemari tak beraturan
aaaaah hujan dalam senja memang selalu mempesona
dan aku memang selalu sengaja menolak untuk terkesima
rasanya ingin tetap disini saja. berada dalam sekeping momen ajaib yang begitu sederhana

Tetes pertama tersebut jatuh ketika satu rangkaian kegiatan Internal Mooting Piala Dekan IV milik Pseudorechtspraak selesai
Tetes pertama tersebut jatuh tepat ketika keluarga besar Nebula Indonesia akan dengan resmi mendapatkan 12 adik barunya
dua keluarga besar dalam 24 jam yang bersamaan
seperti dua sisi mata uang yang menyaru dalam satu rotasi



detik berikutnya aku tertegun. menyadari bahwa aku berada dalam September
dan september akan memasuki harinya yang mulai berkepala dua.
ah tapi hujan memang selalu datang membawa pulang memori kan?
Hujan. Senja. September. Kamu

formasi lengkap

Tidak ada komentar:

Posting Komentar