Selasa, 08 Desember 2015

For Four

Tuhan entah kenapa hal ini terlalu dan selalu menggangguku. ayolah ini sudah berjalan tiga minggu dan rasa kecewa itu tak pudar-pudar. satu hal lagi yang tiba-tiba mengganggu. entahlah

ada beberapa hal yang kupahami. dahulu
seperti yang namanya keluarga tidak perlu menggembar-gemborkan bahwa mereka adalah keluarga. yang namanya keluarga tidak akan diam saja melihat suatu hal janggal menjagal salah satu anggota keluarganya. dan yang namanya keluarga tidak akan sampai hati mencerca sedimikian hebat.

ini tidak sesederhana khilaf dan meminta maaf
karena bertahan dan memperjuangkan rumah ini, sungguh, demi Tuhan sungguh tidak sebercanda itu
bahkan sepatah katapun kamu hanya bungkam. tanpa ada penjelasan logis apa-apa
hanya setipis itukah aku dimatamu?
tak lebih dari seonggok alat penyelesaian tugas
telan saja semua doktrin kekeluargaan yang dulu pernah mereka hidangkan
aku bahkan muak dengan semua keluarga-keluarga semu ini
tidak pernah terlintas satu kalipun di otakku sebelumnya.

Congratulation Four, kamu telah menjungkirbalikkan semua apa yang aku percayai 3 tahun ini, kamu melepaskan begitu saja alasanku untuk tetap bertahan dengan tanpa penjelasan


mungkin karena tidak sesuai ekspektasi. yah sudahlah semua orang berkembang. tapi satu yang aku tahu pasti dari semua proses belajar ini: keluargamu hanya satu, keluarga aslimu. ya as simple as that
Hidup memang selalu menyentuh, baik dengan sebuah belaian lembut maupun sebuah tamparan keras

dan aku sedang ditampar. perih sekali.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar