Minggu, 02 April 2017

hilang



Bekasi, 2 April 2017. 7:20 P.M.


HILANG


Di ujung senja itu ‘kita’ hilang,
Ia menguap bagai denting dawai sementara aku diamuk badai

Di ujung senja itu ‘kita’ hilang,
Dan aku hilang kata.


GAMBLING



Bekasi, 2 April 2017. 7:14 P.M


Oke, aku sudah pernah mengatakan padamu kalau hidup akan selalu menyajikan berbagai persimpangan. Dengan kata lain, kamu tentu akan selalu disuguhi dengan berbagai macam pilihan. Tepat pada saat kamu memilih inilah suatu proses ‘perjudian’ berlangsung

Kamu tentu bisa memilih untuk menjadi seperti apa

Kamu tentu bisa memilih untuk berbagi diri dengan siapa

Kamu tentu bisa memilih untuk berbagi sejauh mana

Atau kamu bahkan bisa memilih untuk tidak berbagi dengan siapapun


Baiklah, pada dasarnya aku tidak mudah berbagi hal – hal inti. Tetapi kepadamu aku tergoda untuk berbagi. Jangan tanya kenapa, pun aku sama tidak tahunya dengan kamu. Mungkin karena indah senyummu? Mungkin karena berbagai diskusi di hari – hari panjang yang lalu? Atau, bisa jadi karena kamu adalah tempat pertama kali berbagi candu?

Ntah

Aku selalu bertaruh pada pasanganku.
Kesalahanku (kalau memang bisa disebut sebagai kesalahan) adalah aku selalu bertaruh terlalu banyak. Dan kamu tahu? Aku tidak pandai bermain. Selalu saja ada satu dua tiga detail fatal yang luput. Murni kesalahanku, memang.

Aku selalu bertaruh pada pasanganku di meja besar itu.
Dan aku tidak pernah kembali dengan membawa apa – apa.




bahagia ?



Bekasi, 2 april 2017. 2:06 A.M.


Ada dua tipe manusia, kurasa

Yah ini sih menurutku, tapi bukankan pada hakikatnya semua manusia butuh bahagia? Ntah ‘bahagia’ ini ditafsiran sebagai ‘tujuan’ atau sebagai ‘proses’.

Dalam hidup manusia akan selalu dihadapkan pada persimpangan, dimana mereka harus cukup bijak dalam menentukan jalan mana yang akan mereka ambil. Karena pada akhirnya ini semua akan kembali pada pilihan masing-masing individu bukan? Dan sekali lagi hidup selalu punya sekeranjang penuh pilihan. Berbahagialah! kita karena diberikan kesempatan untuk memilih.

Kembali pada realitas. Manusia tidak selalu bahagia, manusia tidak selalu benar dalam menentukan jalan yang mereka ambil, manusia melakukan kesalahan, tentu saja. Tidak ada manusia yang sempurna bukan? Tetapi toh yang menentukan adalah tangannya sendiri.

Saat salah jalan, manusia kembali dihadapkan pada pilihan – pillihan sikap untuk membuat dirinya kembali ke jalan kebahagiaan. Sikap pertama adalah, sebentar ibaratkan begini:

Hati adalah sebuah wadah. Berjuta pecahan tajam penyesalan, sakit, pengorbanan, tangisan, kecewa, rasa bersalah sudah berada didalam wadah tersebut sekarang. Kemudian tidak jauh disana ada suatu kemurnian yang siap digunakan. Pertanyaannya adalah, apa yang akan kamu lakukan agar kemurnian tersebut berada didalam wadah?

Sekarang ada dua simpang. Yang pertama adalah langsung memasukkan kemurnian tersebut kedalam wadah hingga menggantikan isi yang telah ada sebelumnya. Atau, yang kedua adalah mengeluarkan semua isinya walaupun harus tergores berdarah disana-sini, membungkusnya dengan hati – hati untuk kemudian disimpan ditempat yang hanya kamu sendiri yang tahu. Setelah semua siap, giliran kemurnian mengambil alih.


Nah, kalau kamu pilih yang mana?