Bekasi, 2 april 2017. 2:06 A.M.
Ada dua tipe manusia, kurasa
Yah ini sih menurutku, tapi
bukankan pada hakikatnya semua manusia butuh bahagia? Ntah ‘bahagia’ ini
ditafsiran sebagai ‘tujuan’ atau sebagai ‘proses’.
Dalam hidup manusia akan selalu dihadapkan
pada persimpangan, dimana mereka harus cukup bijak dalam menentukan jalan mana
yang akan mereka ambil. Karena pada akhirnya ini semua akan kembali pada
pilihan masing-masing individu bukan? Dan sekali lagi hidup selalu punya
sekeranjang penuh pilihan. Berbahagialah! kita karena diberikan kesempatan
untuk memilih.
Kembali pada realitas. Manusia
tidak selalu bahagia, manusia tidak selalu benar dalam menentukan jalan yang
mereka ambil, manusia melakukan kesalahan, tentu saja. Tidak ada manusia yang sempurna
bukan? Tetapi toh yang menentukan adalah tangannya sendiri.
Saat salah jalan, manusia kembali
dihadapkan pada pilihan – pillihan sikap untuk membuat dirinya kembali ke jalan
kebahagiaan. Sikap pertama adalah, sebentar ibaratkan begini:
Hati adalah sebuah wadah. Berjuta pecahan tajam penyesalan, sakit, pengorbanan,
tangisan, kecewa, rasa bersalah sudah berada didalam wadah tersebut sekarang.
Kemudian tidak jauh disana ada suatu kemurnian yang siap digunakan.
Pertanyaannya adalah, apa yang akan kamu lakukan agar kemurnian tersebut berada
didalam wadah?
Sekarang ada dua simpang. Yang
pertama adalah langsung memasukkan kemurnian tersebut kedalam wadah hingga
menggantikan isi yang telah ada sebelumnya. Atau, yang kedua adalah
mengeluarkan semua isinya walaupun harus tergores berdarah disana-sini, membungkusnya dengan hati – hati untuk kemudian disimpan
ditempat yang hanya kamu sendiri yang tahu. Setelah semua siap, giliran kemurnian mengambil alih.
Nah, kalau kamu pilih yang mana?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar