Sabtu, 27 Mei 2017

SEPERTI KABUT


Sapardi Djoko Damono


aku akan menyayangimu seperti kabut

yang raib di cahaya matahari
:

aku akan menjelma awan

hati - hati mendaki bukit

agar bisa menghujanimu
:

pada suatu hari baik nanti






Rabu, 24 Mei 2017

sesak



ntah dimana aku pernah baca:

"hidup memang selalu menyentuh, baik dengan sebuah belaian lembut ataupun dengan sebuah tamparan keras"

saat ini aku merasa kamu usap,
sekaligus kamu tampar dalam satu waktu bersamaan





di satu titik waktu saat ini kepalaku terantuk tanda tanya besar
cinta, apa beda aku dengan mereka yang kamu sebut orang asing itu?


Selasa, 16 Mei 2017

All I need



Just a little bit of moral support.



... And a venti cup of caffeine.


Um... I probably need an ice cream too. A lot


Oh it was me ruin everything. Again


It was you screwed me up or it was just me fckn fucked up myself?


Jumat, 12 Mei 2017

Dari dua sisi, selalu.


Dan satu lagi, banyak yang sekarang bilang "rip justice" "keadilan sudah mati" "vonisnya gaadil" "hakimnya gini gitu
Yaa kind of that stuff
Guys, jangan langsung jadi ahli lhaaaa gak gampang nentuin sesuatu itu adil apa engga. Tolak ukurnya itu banyak
Kan selalu dibilang, pidana itu pedang bermata dua. Disatu sisi melindungi kepentingan yang satu dan disisi lain melukai yang lainnya (maka dari itu kan kenapa pidana harus digunakan ekstra hati-hati dan pidana seharusnya jadi ultimum remidium?)

Yaaa..terlepas dari this and that,

Keep your head up ya pak ahok. God gives His hardest battle to His strongest soldier






Wadu jangan jangan abis ngepost gini nanti banyak yang kzl lagi hahahahaha
"Setiap orang berhak atas kebebasan berkumpul, berserikat dan mengeluarkan pendapat"  -Ps. 28 E (3) Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia

Etapi diinget-inget, jangan sampai hak kamu melampaui atau merugikan hak - hak orang lain


Can't resist to post this 😂


Mmm gimana ya bilangnya, sebenernya males sih ikut ikutan rame masalah yang lagi hot hotnya di Indonesia sekarang
Cuma apaya hahahaha boleh punya satu kubu pilihan (satu aja, karena satu menggenapkan dua melenyapkan *eh) tapi please guys be wise lah jangan sampai jatuhin kubu satunya. Masing masing aja jalan selaras, jangan terlalu keras dan merasa paling baik karena semuanya baik, cuma masalah presepsi aja.
Iya, kita harus pilih pemimpin yang muslim but guys Indonesia sendiri bukan pure negara islam kan? Ada berjuta juta penduduk yang non muslim juga kan?
Geser dikit ke kubu realis, Jakarta is totally messed up. Karenanya butuh pemimpin yg super. Tapi jangan kemudian langsung mengkerdilkan pihak yang terpilih lah, yang satu kan memang sudah pernah bekerja jadi kelihatan hasilnya sedangkan yang satu kan belum. Jangan terus dijatuhkan. Dilihat dulu, omongan itu doa lho
Dilihat lagi tujuannya, jadi jakarta yang lebih baik kan?

Ini masalah besar banget sampe dipublish sana sini
Masalah besar yang sarat politik sana sini
Memang besar atau sengaja dibuat besar?
Jelas banget kok banyak orang 'atas' yang terlibat, dalam kubu manapun
Yaaah kita mah apah cuma pion pion yang digunakan untuk maju di baris terdepan, cuma pion pion sumbu pendek yang gampang banget disetir
But guys pion pion ini juga punya pilihan, mengikuti dan menjadi 'alat' untuk mereka atau yaaaaaahh sebut saja 'bertindak bijak'

Come on guys
Turunkan sedikit egonya, karena bukankah perbedaan tidak untuk diseragamkan?

Selasa, 09 Mei 2017

Ah ternyata kamu sama saja




Aku kira kali ini aku bertemu matahari, ternyata aku hanya berpapas pelangi
Aku kira kali ini aku bertemu partner mendaki, ternyata sama saja, menunggu dipuncak lagi
Aku kira…
Ah terus saja mengira – ngira

Proses



Jadi, bahagia itu proses atau tujuan?

Dalam mewujudkan ‘lebih baik’, manusia berproses.
Ntah dengan berjalan, berlari, lompat, atau bahkan merangkak. 

Proses tidak pernah mudah, karena proses selalu lebih dari sekedar membalikkan telapak tangan. Dan jika beruntung (dimana-ini-sangat-merupakan-kejadian-langka-yang-bermandikan-anugerah) kamu akan menemukan (atau ditemukan (?)) seseorang yang akan menemani proses itu hingga nanti pada akhirnya kalian akan menjadi lebih baik BERSAMA – SAMA. Terdengar bagus bukan? Melewati proses dengan partnermu, setidaknya mereka bisa tetap membuatmu waras dan dapat menjadi alasan kamu untuk jadi semakin kuat dan… termotivasi (?). Tapi yah, toh tingkat keberuntungan orang berbeda-beda hehe

Karena makna hidup adalah tentang proses
Jadi, kamu harus bahagia selama berproses!
Karena kamu akan tetap selalu berproses, baik sendiri maupun ada yang menemani

Jadi, sekali lagi, berbahagialah!

Lebih baik? Baiklah




Semua orang ingin menjadi lebih baik
Dalam berbagai konteks, dalam segala konteks
Menurutku? ah ya ya sependapat.

Banyak orang menjadikan ‘lebih baik’ ini sebagai sebuah tujuan, dengan berbagai jalur yang bisa ditempuh. Tetapi sayang, bagaimana cara mendefinisikan ‘lebih baik’?

‘baik’ sendiri memiliki nilai yang bias, berbeda definisi antara satu kepala dengan kepala yang lain. Jadi apa tolak ukurnya? Bagaimana batasannya? Siapa yang kemudian menentukan ‘pagu-pagu’ tersebut? hingga sampai pada pertanyaan awal dan akhir,
‘untuk apa kamu menjadi lebih baik?’

Mari berandai,
Berbicara konteks terlebih dahulu, ‘lebih baik’ ini adalah tentang kamu dengan sesama kamu – kamu yang lain  ataukah tentang kamu dengan Sang Maha Pencipta?

Dalam konteks horizontal, bagaimana tolak ukurnya? Bagaimana batasannya?

‘baik’ sendiri itu bermacam – macam di setiap kepala
Bagaimana menentukan seseorang itu baik? tidak berkata kasar? tidak memakai baju terbuka? tidak bertato? tidak main keluar malam – malam? tidak berunjuk rasa? tidak meggunakan tisu berlebihan? tidak membuat telur dadar dengan isian selai blueberry? tidak banyak bicara? tidak datang terlambat? tidak mandi berlama-lama? tidak mengganggu tetangga sebelah karena asik main game? tidak membeli martabak manis dengan topping kacang? tidak membuang makanan?
Tadi katanya banyak jalur yang bisa diambil untuk menuju ‘lebih baik’, tetapi bagaimana batas luar jalurnya sehingga dapat dikatakan bahwa seseorang adalah orang yang ‘baik’? memang sih dikatakan bahwa setiap orang punya ultimate reality, tapi apakah milik yang satu selaras dengan milik yang lain? Ntah

Menurutku? Well,
Bukankah yang paling penting adalah kenyataan bahwa kita tetap bergerak dan berproses?

Apa yang salah dari berharap?




Tidak ada


Tidak ada yang salah dari berharap, sama sekali

Karena telah dikatakan pula oleh berbagai orang bijak, bahwa harapan adalah sinar yang menerangi gelap

Untukku, harapan adalah satu dari beberapa hal yang membuatmu tetap waras.
Harapan juga merupakan alasan kenapa kamu terus melangkah
Jadi, kenapa harus berhenti berharap?

Yang salah bukan berharap, tapi kepada siapa kamu meletakkan harapan – harapanmu itu.

Sudah berkali – kali ca, dan kamu masih saja meletakkan harapan pada sesamamu?

And yes, crystal clear,  I’m done now. Apa yang kamu harapkan dari berharap pada manusia?


lumpur




Kami bermain bersama dikolam lumpur, saat langit mulai gelap ia bangkit. berdiri begitu saja.
Sementara aku masih terduduk bingung, tidak ditolong, ditinggalkan, selalu.
Sedetik kemudian ia baru berkata “nanti bertemu kembali kalau sudah mandi ya!”


Tidak semua noda dapat dihilangkan
Sebanyak apapun sabun yang kamu gunakan,
Sebersih apapun kamu basuh.