Sabtu, 27 Januari 2018

Sabur




aku suka,
menanggalkan kacamataku saat ada kamu didekatku

aku suka,
kenyataan saat yang lain perlahan menyabur
menyisakan bias belasan warna
menanggalkan ratusan terka
menghadapi yang tanda tanya
.
.
.
dengan hanya genggam tanganmu yang mampu,
membimbingku.


Jumat, 26 Januari 2018

1 - 1


Surprise pertamamu...
Berhasil !!

"halo. siang, dengan mba rosa ya? ini saya go food. udah di depan. gabisa kasih tau mba yang kirim siapa. iya saya tunggu"

Hahahaha kamu datang kerumah tanpa ba-bi-bu, langsung aja gitu telpon kaya gapunya dosa wkwk aku percaya lagi!
Dengan gembel belum mandi muka bantal rambut gajelas aku keluar. Ada kamu, cengangas-cengenges. Bisa bisanyaaaaaa hahahahaha padahal ngakunya masih ngeprint di senayan chobakk
Kamu bawain aku cokelat. 2 (sama 1 lagi buat kita makanin). Sesuai janji soalnya aku jadi anak baik -nurut habisin obat, gamakan mi, micin sama yang pedes-pedes (dan yang masi terheran sampe sekarang adalah kenapa aing bisa nurut ama bang toyib satu ini.mejik)- padahal mah kan valentine masih lama ya. Ha! Hahahaha
Dan tiba-tiba kamu beliin juga antis, yang spray. Ini emang cuma antis sih, tapi kok ya aku seneng banget gatau kenapa. Terus kamu bilang:
"Cay, beneran deh. Mulai sekarang kamu harus peduli ya sama kesehatanmu"

Boi, yang kaya begini ini yang bilangnya ga romantis????



Senin, 22 Januari 2018


Kita:

Masing-masing rapuh yang coba saling menguatkan
.
Masing-masing trauma yang coba saling menyembuhkan
.
Masing-masing legam yang coba saling membasuh

dan

Masing-masing bias yang coba saling menjelaskan


Rabu, 17 Januari 2018



mau emang bantuin aku?

kamu mau janji satu hal lagi?

apa?

aku sudah berkomitmen tadi pagi
komitmen ini harus berjalan seiringan, kalau satu jadi pincang

berkomitmen untuk?

berproses denganmu.




hehe.
terimakasih banyak.
jangan bosan-bosan temani aku lho!
mari, menjadi putih sampai kita mengabu nanti
pelan-pelan.
bersama-sama.

one of oca's lifetime wishlist: nonton Timnas langsung ✔

Senin, 08 Januari 2018

Oca's-first-time Journal: Mexican Food



7-9 Januari 2018. Bogor. Dinas pertama oca ditahun 2018 yang sekaligus jadi dinas terakhir di direktorat Investigasi. Well, nanti itu bakalan gue ceritain di kesempatan yang kepisah

Kay, kali ini gue dapet dinas bogor dan untuk pertama kalinya gue beraniin jalan sendiri, literally jalan. Tanpa kendaraan apapun.
Niat awalnya sih cari makaroni panggang, pas liat maps ternyata lumayan deket dari hotel jadi yaudah gas aja gitu kesana tanpa gojek
Modal jeans, tanktop+jaket, dompet, kacamata sama sendal hotel gue jalan. Sebentar doang ternyata gak sampe 15 menit. Tapi emang ya bogor tuh masih banyak pohonnya, nyenengin pokoknya (oh dan tadi dijalan gue ketemu TUPAI! for the very first time.super cuteeeeee huhu)
Terus inget sekalian liat-liat tempat buat makan(iya,sekarang udah ada yang ngingetin makan.maaci lho kamu lho) daan liat tempat lucu ini, namanya Midland Eatery. Tampilan tempat makannya bersemangat(?) karena ijo-ijo tumbuhan bunga" floral gitu, kertas krep warna-warni, bangku-bangku taman dengan tulisan hola kegantung didepannya. Dan gue kaya yang nebak-nebak gitu sambil "ini timur tengah? (keingetnya middle east wkwk) ngaco, kaga. Oke kalo gitu ini western berarti. eh engga engga, apa ini lokalan ya makanannya?. No. Hawaii?. Sumpah sotoy abis pokoknya.
Teruuus akhirnya pas udah duduk dan dikasih menu baru ngeh tjoyyyyy ini ternyata warung makan specialitynya mexican food. Mexico brok mexico. Alejandro tenan.
Asli clueless banget gue gaada bayangan rasa sama sekali karena emang belum pernah sebelumnya makan makanan mexico gini, mana nama menunya aneh aneh, setelah sotoy bolak balik buku menu sambil stay cool akhirnya pasrah trs tanya abangnya "a ini aku bingung pilihnya, yang mana ya yang enak? hehe" dan akhirnya pilihannya jatuh diiii Chicken Enchilada sama minumnya pesen Chocobanana mailuv.
Gak berapa lama, datenglah tuh makanan. Ternyata cuy ena cuy
Jadi dia rasanya kaya apa ya, kaya kebab dikuahin. Kuahnya merah gitu pedes tapi bukan pedes rawit, seger gitu ada asem-asemnya. I bet dia pake jahe dikit sama sereh (anjrit sotoy abis) sama keju tabur tipis-tipis. Isian kebab(?)nya ada suiran dada ayam, paprika dan daun ntah gue gatau itu daun apa tapi fix dia ininih primadonanya. Ini daun yang kasih rasa unik dikeseluruhan hidangan. Rasanya enak. Asli. Beautifully blended in strangely unique way. Ga mahgteg kaya kalo abis makan pasta. Dan chocobanananya yaayaudahlah ya gausah ditanya diamah udah pasti numero uno.

Jadiiiiiiiiii menurut gue. Ini recomended. Harganya gak mahal mahal banget. Tempatnya lucu. Makanannya enak dan yang jelas nunggunya gak terlalu lama. Bener gitulho bersih, bahan makanannya juga bukan bahan" yang layu gak seger gitu.

nih pips gambarnya


Dan yak jadi disinilah gue, 15:55 WIB 8 Januari 2018
Sore-sore sendirian di Midland Eatery (sendirian dalam arti yang harafiah, karena pengunjungnya gue doang) ditiup angin sepoi sepoi menikmati sepiring Chicken Enchilada dengan latar suara kendaraan diluar sana yang ga putus-putus tapi surprisingly menenangkan, didepan dua lasagna gulung yang baru aja gue beli, dengan masih ngawang-ngawang gue baca ulang chat per-rotasi-an ini sambil bengong meratapi nasib. Narik napas panjang dan......pasrah
"Okay life, you win. bring it on. what-the fuck-ever you want. surprise me. and i'll give you my best. I'm ready"


Sabtu, 06 Januari 2018


..aku gatau sih, kamu mau aku ada atau engga,nemenin kamu
pasti menyenangkan, dipilih kamu
aku gatau kamu mikir apa tentang aku. kamu mikir aku berlebihan ya?
aku gatau sih, ada kesempatan atau engga nantinya aku dan kamu jadi kita
karena akupun sebenarnya gatau apa yang sebenernya aku mau
cuma yah sepertinya menyenangkan, bisa terus-terusan sama kamu..


just maybe,
it's not about the happy ending.
maybe it's all about the story.

what others called "first love" "hero", something like that





ok. here we go
ntah ini harus dimulai darimana


Meet him. The one who I called 'amu'
Dia. Orang yang setengah mati gue benci. Tapi dia juga orang yang setengah mati pingin gue liat senyum bangganya liat apapun yang udah gue capai.
Apapun yang dia minta, selalu, sangat amat pingin gue penuhin. mati-matian.

Beberapa tahun ini gue bersikap sangat sangat annoying ke dia
Gue berhenti ngechat dia duluan. Berhenti cari topik obrolan. Jangankan cerita, gue bahkan berhenti ngomong apapun kecuali yang emang penting dan dia tanya duluan.
Percaya apa engga, berada dalam satu ruangan yang sama sama diapun gue keganggu. Separah itu.

Selalu ada aja alasan gue berhenti setiap kali gue berencana damai sama dia.
Gue marah. Gue kecewa. Dan cara protes yang gue pilih adalah diam. Karena sebaik-baiknya protes adalah dengan tidak bersuara. Dengan abai. Dengan apatis.
Dengan tidak bercerita apapun, dengan tidak mendengarkan apapun.

Mu, sadar gak aku lagi protes?


Protes gue berlangsung lama. Cukup lama, sampai akhir tahun kemarin gue baru sadar kalau ternyata dia kehilangan beberapa kilo berat badannya. Gue baru sadar kalo mukanya lebih pucet dari apa yang bisa gue inget. Gue juga gainget kapan dia punya luka dikakinya. Dan sejak kapan rambut putihnya lebih banyak dari rambut hitamnya? Dulu bukannya rajin semiran sekalian cukur rambut? Dan kapan terakhir kali dia potong rambut? Kok sampe panjang gini.tumben.

Dan tiba-tiba, ntah darimana serasa ditabrak sama pertanyaan
"sampe kapan?"
Oke dia salah. Tapi sampe kapan? 23 tahun, dan lo gabisa memperlakukan dia dengan baik?
Wake up. Before you fuckin ruin everything. Again. Kali ini, sekali ini aja, jangan kacauin apapun ca.

Kamis, 04 Januari 2018


you.your smile (oh that gap between your teeth).my kind of endorphin