Minggu, 27 Mei 2018

dobrak



"kamu punya banyak waktu dan cara, kamu cuma belum dobrak dinding itu"


Rabu, 23 Mei 2018



cause you are so bright
and now i'm blinded by
the magic in your smile

Jumat, 18 Mei 2018



kuberitahu sesuatu,
aku akan terus berjalan dan bisa saja meninggalkanmu kapanpun.
jadi, kenapa kamu tidak pergunakan sebaik-baiknya saat kamu masih memilikiku?
perlakukan orang-orang yang kamu sayang, atau setidak-tidaknya, orang-orang yang sayang sama kamu, dengan sebaik-baiknya?
ambil dan jalani setiap kesempatan yang kamu dapat, dengan sebaik-baiknya?
bahagia, dengan sebahagia-bahagianya?
hidup, dengan sehidup-hidupnya?
.
.
kuberitahu sesuatu,
aku tak setuju dengan penyair kondang itu,
bagaimana bisa? karena yang fana adalah kalian.
aku abadi.


- waktu

Kamis, 17 Mei 2018

semangkuk sup hangat


Ramadhan 2018, Sahur hari kedua.


Sudah menjadi tradisi dimana ibuk akan selalu masak sup saat salah satu diantara kami sedang tidak enak badan. Dan ibuk, ntah mengapa memutuskan masak sup untuk sahur hari kedua ini.

Diruang tengah sudah tersedia nasi, sup, tempe goreng, sambal kecap, kerupuk, lima buah piring dan satu buah mangkuk. Supnya sengaja aku diamkan dulu di mangkuk putih itu, terpisah dengan nasi. Ibuk hapal betul dua diantara segambreng kebiasaanku, tidak bisa makan panas dan tidak suka makan nasi dicampur satu dengan makanan berkuah banjir.

Agak berbeda, kali ini ibuk membuat sup bukan dengan ayam. Ibuk mengganti ayam dengan bakso. Siapa peduli? Toh tidak menghilangkan esensi ke-sup-an itu sama sekali. Kami tak ada yang protes, terus menyantap sampai tandas. Ah, nyaman sekali rasanya diperut.

Persis setelah makan, aku memutuskan untuk tidak langsung kekamar. Aku masih disana, diruang tengah. Menyaksikan kakak dan ayahku guyon perkara buka puasa perdana sore kemarin. Seperti tersadar, aku menoleh. Ternyata sedari tadi ibuk menatapku. Tak bertanya apapun, lalu tersenyum. Sepintas saja. Seakan mengerti segalanya. Padahal, tak pernah aku cerita apapun padanya betapa beberapa hari belakangan ini amat sangat menguras tenaga, pikiran dan hati. Tapi ia mengerti. Ia selalu mengerti. 

Tidak dingin, tidak juga panas menyengat
Semangkuk sup hangat ini, menyembuhkan
Sepintas senyum hangat itu, menguatkan


Rabu, 16 Mei 2018


"aku takut baca tulisanmu yang buruk buruk tentang aku"


Bagaimana mungkin?
Berkeinginan untuk sengaja menyakitimu barang segores pun tak terlintas. Tak perlu khawatir, aku tak akan menulis hal buruk tentangmu. Percayalah.

Kamis, 10 Mei 2018

Sempat



sebab aku masih belum mengerti,
perkara beda sempat dengan menyempatkan
atau beda luang dengan meluangkan

perihal rindu



Percakapan kita yang sederhana itu,
yang kita mulai dari pemantik sesederhana
"how was your day?aman?"
Iya, sesederhana apapun jawabanmu dan jawabanku yang memang sengaja kita luangkan di sela-sela rebah,
setelah lelah yang seharian.


Rabu, 09 Mei 2018

Larik




Genap sudah delapan puluh lima menit aku berada di halaman ini,
Ditemani kata yang aku ketik, hapus, ketik, hapus, berulang kali

.

Aku tergagap menjabarkan rasa
Berbisik memintanya untuk menjelma larik aksara

Perkara keinginanku untuk menjadi bumi
Atau perkara mendoakan keselamatanmu -yang percayalah kasih- tak akan pernah selesai

Sialnya akupun turut mengamini,
larik - larik pak sapardi
Karena tak ada kata yang paling cinta,
pasrahkan saja dalam doa

Selasa, 01 Mei 2018

kepada kamu, yang belakangan cepat terlelap


Bagaimana mungkin,

Bagaimana mungkin aku tidak pulang kepada kamu, saat kamu memilih untuk menerangkan dan menunjukkan jalan sedang yang lain memutuskan untuk membiarkan menerka dalam gelap?

Bagaimana mungkin aku tidak bertahan kepada kamu, saat kamu memilih untuk tinggal sedang yang lain memutuskan untuk pergi dan menghilang?

Bagaimana mungkin aku hanya sekedar kepada kamu, saat kamu memilih untuk berbagi mimpi sedang yang lain memutuskan untuk tidak melibatkan?

Bagaimana mungkin aku berhenti berjuang kepada kamu, saat kamu memilih untuk mengajak membasuh legam dan berproses bersama sedang yang lain memutuskan untuk menepi dan membasuh sendiri?
.
.
.
dan sayang,
Bagaimana mungkin aku tidak berusaha sebaik baiknya menjadi pilihan terbaik, saat aku sudah dipilih kamu?