![]() |
Merbabu, 6 Oct 2017 |
Kalo ada yang tanya, "kenapa sih ca naik naik gunung?" gue selalu jawab ngasal hahaha soalnya gimana ya, gak gampang di deskripsiin.
Menurut gue, naik gunung itu bukan sekedar tembak puncak pas sunrise. Puncak itu bonus, apalagi dapet sunrise dipuncak itumah bonus plus plus hahahaha. Menurut gue yang terpenting dari yang paling penting adalah proses perjalanannya.
Hahahaha terserah deh orang mau ngomong apa, cuma gue punya ritual gue sendiri untuk moving on. Salah satunya, naik gunung.
Gue emang selalu nekenin puncak itu bonus, tapi untuk agenda yang satu ini hohoho puncak itu harus. Semacem bikin komitmen sama diri sendiri: "kalau dikasih sampe puncak, titik tertinggi itulah yang bakal jadi titik balik gue".
Walaupun kamu udah gabisa mikir apa-apa lagi selain napas sama jalan, jalanin.
Naik gunung buat gue terlalu sakral kalo cuma dijadiin ajang gaya-gayaan atau pamer kekuatan. Buat apa kuat nenteng carrier kalo temen lo ketinggalan jauh dibelakang? Buat apa bisa jalan cepet-cepet kalo minum lo abisin sendirian? Buat apa dapet foto bagus tapi masih nyampah sembarangan?
Kalau ada orang yang cuma gaya-gayaan buat naik gunung maka sesungguhnya mereka termasuk kaum-kaum yang merugi ckckck.
In my point of view, gunung menjadi sarana termegah dan terbaik untuk self-healing.
Tuhan nyiptain alam segini hebatnya bukan buat ditaklukin, tapi buat diresapi. Gunung menjadi tempat dimana kamu bisa Sedikit banyak belajar tentang 'ikhlas'. Gunung menjadi tempat dimana kamu belajar untuk bisa lebih mengandalkan dirimu sendiri lebih dari apapun. Tempat dimana kamu bisa ngepush dirimu sendiri sejauh-jauhnya, ngepush egomu serendah-rendahnya. Tempat dimana matamu akhirnya terbuka lebar dimana kamu gaada setai-tainya kalau gak berkat Tuhan yang emang masih pengen kamu idup. Tempat dimana kamu sadar kalau dalam hidup kamu memang butuh istirahat di beberapa titik, untuk kemudian melangkah lagi. Tempat dimana kamu sadar kalau setelah sampai di titik tertinggi, kamu akan merindui titik terendah.
Gunung menjadi tempat paling baik dimana melepaskan apa yang patut dilepaskan adalah keputusan yang paling baik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar